SUKMAJAYA, DEPOK (7/9). Di bawah naungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Depok, Pondok Pesantren Roudhotul Quran dan Bina Indonesia Gemilang (BIG) mengikuti Pekan Olahraga Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) Kota Depok yang dihelat oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORYATA) berkolaborasi dengan Kementerian Agama di GOR Kota Depok, sebanyak 87 atlet bertanding mewakili 16 Pondok Pesantren, pada Rabu dan Kamis (7-8/9).
Turut hadir, Kepala Kemenag Kota Depok H. Asnawi, dalam sambutannya ia memaparkan kegiatan pencak silat menjadi tradisi yang sangat penting di Pondok Pesantren. “Kegiatan ini bisa menjadi penyemangat bagi para Santri untuk mewakili Depok pada jenjang yang lebih tinggi dan berharap dapat terus berjalan dengan cabang lomba lainnya,” ujarnya.
Asnawi juga mengapresiasi salah satu pondok pesantren naungan LDII yaitu Ponpes BIG yang berhasil masuk empat besar Liga Santri se-Jawa Barat. “Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan ini akan menambah gairah buat anak-anak kita di Pondok Pesantren, mereka tidak hanya mengaji dan belajar ilmu agama tetapi juga olah raga dan ilmu bela diri,” tuturnya.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua Pelaksana sekaligus Sekretaris Umum IPSI Kota Depok, Imam Mutaqin menambahkan terkait suasana kolaborasi penyelenggaraan kegiatan ini menyamaratakan keikutsertaan Ponpes dengan Sekolah Umum, seperti Madrasah Aliyah.
“Pondok Pesantren yang belum terdaftar di Kemenag tidak bisa ikut serta dalam Pospeda. Harapannya informasi kegiatan bisa lebih meluas, sehingga Ponpes lain bisa mempersiapkan atletnya,” ujarnya.
Selain itu, Pelatih Pencak Silat Persinas ASAD Kota Depok, Rahmat Dasuki menuturkan mengenai persiapan para peserta dari Ponpes BIG pada POSPEDA tahun ini. “Meski kita belum begitu maksimal latihan persiapannya, namun untuk menambah keikutsertaan Pondok Pesantren, alhamdulilah sudah bisa sampai final kita syukuri,” tutupnya.
POSPEDA merupakan salah satu sarana ajang prestasi dan pembinaan generasi muda dalam mengembangkan bakat olahraga dan seni oleh para santri agar mendapatkan porsi yang sama dengan para pelajar lainnya. (Iqbal/KIM*)