Kuta Alam, Banda Aceh (2/12). Gedung Balai Meuseuraya Aceh menjadi saksi sejarah penyelenggaraan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka XI, pada Sabtu (02/12). Turut hadir Wakil Ketua Bidang Hubungan Wilayah SAKO SPN Tingkat Nasional, Diki Wahyu, dan Andalan Bidang Organisasi dan Hukum, M. Safriadi Isrin.
Dalam hal itu, Diki Wahyu yang juga Wakil Sekretaris DPD LDII Kota Depok ini menyatakan kebanggaannya atas partisipasi SAKO SPN dalam acara prestisius ini. “SAKO SPN berkomitmen mendukung visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia dalam mencetak generasi muda yang professional dan proporsional,” ujar Diki.
Sambungnya, Indonesia Emas 2045 bukanlah tugas yang ringan, melainkan memerlukan upaya bersama dan langkah-langkah konkret. “Untuk menggapai Indonesia Emas 2045, diperlukan persiapan dan perencanaan matang,” ujar Diki.
Ia menegaskan bahwa upaya tersebut melibatkan semua pihak, termasuk organisasi seperti Gerakan Pramuka.
Disamping itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo, membuka acara dengan menekankan pentingnya memperhatikan potensi generasi muda. “Jangan hanya memberikan tugas kepada generasi ini, temukan cara agar tugas yang diberikan menantang namun menyenangkan dan bermakna,” ungkapnya.
Dito juga mengajak untuk memberikan kesempatan baru agar generasi Z dan di bawahnya dapat melahirkan gagasan dan gerakan baru.
Pada kesempatan yang sama Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Nasional, Budi Waseso, menyampaikan agenda Musyawarah Nasional yang melibatkan pertanggungjawaban kegiatan masa bakti 2018-2023, rencana strategis lima tahun ke depan, pembahasan usulan perubahan UU terkait pramuka, dan pemilihan Ketua Kwartir Nasional.
Buwas menegaskan perlunya menjalankan kegiatan pramuka dengan kegembiraan, semangat musyawarah untuk mencapai mufakat, dan menghindari politisasi serta kepentingan partai.
“Saya berharap pramuka tetap pramuka, tidak dicampur adukan dengan politik maupun kepentingan partai. Di pramuka, bukan hanya bersuka cita, tetapi diharapkan menciptakan generasi yang lebih baik,” tutur Budi Waseso.
Terkait dalam Munas Gerakan Pramuka, ia mengharap kegiatan ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang mengembalikan marwah pramuka dan menutup sambutannya dengan semangat, “Jayalah pramuka, jayalah Indonesia, satu pramuka untuk satu Indonesia,” tutupnya.