Shanti Nur Abidah, warga LDII Semarang yang menjadi Atlit Catur tingkat Internasional.
Depok, (26/5). Warga LDII Depok, Shanti Nur Abidah seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma, Jurusan Psikologi, berhasil mencetakkan namanya sebagai Women Internasional Master (WIM). Gelar satu tingkat di bawah gelar Grand Master itu didapat Shanti pada ajang kejuaraan East Asian Youth Chess Championships U-20 Mixed di Korea Selatan, pada tahun 2016 lalu.
Berawal dari ketidaksengajaannya dalam mengikuti latihan catur pada kelas dua Sekolah Dasar (SD), dirinya terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau (O2SN) tingkat Kelurahan.
“Awal mulanya saat kelas dua SD, bintang kelas di sekolah ditarik untuk berlatih catur untuk menjadi perwakilan sekolah, dan Alhamdulillah ketika saya menjadi perwakilan mendapat juara satu tingkat Keluaran,” ujarnya
Setelah keberhasilan tersebut, semakin memacu Shanti untuk melangkah maju kedepan, dengan mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi yaitu Kejuaraan tingkat provinsi (Kejurprov), Kejuaraan Tingkat Nasional (Kejurnas) maupun Kejuaraan tingkat Internasional.
Di samping itu, menjadi seorang atlet catur tidak selalu berjalan mulus baginya. Shanti sempat dilarang oleh orang tua karena terdapat banyak stigma bahwa bermain catur hanya menghabiskan waktu saja. Sehingga Stigma negatif tersebut menjadi salah satu pemicu utama orangtua Shanti melarangnya menjadi seorang atlet catur.
“Awalnya orang tua agak ragu ingin melanjutkan prestasi saya atau tidak, tapi dengan pertimbangan yang ada akhirnya di perbolehkan. Bahkan saya disekolahkan untuk mengembangkan bakat saya dalam olahraga catur,” tegasnya.
Namun, melihat keseriusan Shanti akan menjadi atlet, orangtuanya pun mengizinkan dan menyekolahkan Shanti pada sekolah khusus catur yaitu, Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Semarang, Jawa Tengah.
“Waktu Shanti lomba tingkat kelurahan, orang tua tidak tau, tapi pas menang dan mendapat piala Shanti bilang ke orangtua, setelah itu mereka mengizinkan Shanti melanjutkan kejuaraan catur,” katanya.
Perempuan berusia 21 tahun itu, sudah menjadi perantau sejak dibangku sekolah menengah pertama (SMP). Kala itu, Shanti yang awalnya bersekolah di SMPN 32 Semarang, lantas pindah ke SMPN 4 Jakarta karena mendapatkan beasiswa dari Universitas Gunadarma Chess Club (UGCC) untuk melanjutkan prestasinya sebagai atlet catur.
“Jadi waktu itu, pas kelas dua SMP Shanti di rekrut untuk masuk ke klub catur yang ada di Jakarta, sekaligus tinggal di asramanya,” kata Shanti.
Tercatat sudah puluhan mendali ia dapatkan dari tingkat nasional maupun internasional. Dengan prestasinya menjadi seorang atlet catur, Shanti dapat keliling dunia seperti Singapura, Laos, Vietnam, Thailand, Rumania, Korea Selatan, Batumi, Barcelona dan Malaysia.
“Alhamdulillah, dari catur ini saya bisa keliling dunia, dapet kawan baru dan sahabat baru,” katanya.
Meski demikian, ditengah kesibukannya sebagai seorang atlet, Shanti juga merupakan seorang santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al Faqih Mandiri dibawah naungan LDII Kota Depok. Shanti merasa dengan masuk ke pesantren akan lebih terjaga agamanya dan juga pergaulannya.
“Sejak SMP dan SMA saya sudah tinggal di asrama milik Universitas Gunadarma, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma, yang mana dekat dengan PPM, nah agar lebih terjaga ibadahnya, saya memutuskan untuk mendaftar di PPM,” kata Shanti.
Selain itu, ia beranggapan akan banyak manfaat yang didapatkannya apabila bertempat tinggal di PPM seperti ilmu agama dengan mengkaji Al-Qur’an dan Al Hadist, mendengarkan nasihat agama serta menjalin silaturahmi antar sesama santri PPM untuk meningkatkan ukhuwah agama.
Fokusnya saat ini tidak hanya berprestasi dalam dunia catur, tetapi Shanti juga berkeinginan untuk menjadi seorang mubaligh yang dapat menyampaikan serta menyebarkan ilmu agama kepada orang lain. “Niatnya ditahun depan mau ikut test mubaligh,” ujarnya
Berikut beberapa daftar kejuaraan yang telah di terima Shanti hingga saat ini:
1. Thailand (2015) & (2018): Medali Emas BLITZ GU15 & Medali Perunggu Girls U15 pada World School Chess Championship
2. Korea Selatan (2016) Medali Emas / Juara 1 pada East Asian Youth Chess Championship U20 mixed
3. Laos (2018) Medali Emas / Pemain Putri terbaik pada Laos International Open Chess Championship
4. Juara 1 kategori Catur Cepet Putri pada Kejuaraan Catur Maranatha Cup tahun 2022 tingkat Nasional, 20 September 2022
5. Juara 3 kategori catur cepat *perorangan putri* & Juara 2 kategori catur cepat *beregu putri* pada Asia-Oceania University Chess Championship Tehran, Iran 17-27 Desember 2022
6. Juara 1 kategori catur cepat & Juara 3 kategori catur kilat pada Kejurnas Catur ke-49 di JI-Expo Kemayoran Jakarta 2023
7. Juara 1 pemain putri terbaik pada Indonesia Master 3 Piala Ketua MPR RI Maret 2023