Beji, Depok (5/3). Sejumlah warga LDII Beji mengikuti Sosialisasi Pendampingan Industri Limbah Rumah Tangga yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian, (5/3). Pada kegiatan tersebut, Co-Founder Bank Sampah Cantik Resik, Anita Listyani mengenalkan Eco Enzyme, cairan multifungsi yang menjadi alternatif pengelolaan sampah organik.
“Efektivitas dari Eco Enzyme sendiri bisa menjadi bahan pembersih, juga bisa untuk perbaikan kualitas lingkungan bisa kita buang ke sungai atau saluran air untuk membersihkannya,” tutur Anita.
Anita mengungkapkan, Eco Enzyme memiliki kadar keasaman yang cukup untuk membunuh bakteri, sehingga dapat digunakan sebagai cairan pembersih. Selain itu, cairan tersebut juga dapat diproduksi pada skala kecil, tidak memiliki kadaluarsa, dan terbilang ekonomis.
“Untuk sekarang skala rumahan, tapi juga bisa diaplikasikan untuk komunal. Misalnya suatu industri, mereka sudah memiliki penghasil sampah organik tetap, bisa saja industri itu membuat eco enzyme dengan massif. Contohnya, ada di beberapa tempat sudah mengelola eco enzyme untuk diindustrikan dari bahan kulit nanas ,” ucap Anita.
Di samping itu, Anita menerangkan jika cairan eco enzyme mengandung enzim alami yang berasal dari proses fermentasi bahan utama buah, sayuran, gula jawa atau molase dan air. Bahan tersebut difermentasikan dalam suatu wadah tertutup selama paling lambat tiga bulan.
“Langkah pembuatan di awal memang butuh kesabaran. Namun, hasil atau ampas dari fermentasi tersebut dapat dikeringkan untuk jadi pengusir serangga, pengharum ruangan, hingga pupuk tanaman tergantung dari bahan yang kita gunakan,” ujar Anita, yang juga menjadi Project Officer dari Waste4Change.
Menurutnya, langkah ini menjadi solusi mengatasi permasalahan sampah sisa makanan yang mendominasi jumlah penumpukan sampah di Indonesia. Serta, proses pengelolaan sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir.
“Sejauh ini bentuk sosialisasi diarahkan oleh pemerintah dengan fokus skala rumahan, jadi kita sosialisasi ke warga setempat, kelompok masyarakat, dan ke bank sampah juga ada,” pungkas Anita.
Selain pemaparan materi secara teori, terdapat sesi tanya jawab interaktif. Kegiatan yang bertempat di Fave Hotel Depok tersebut, juga memberikan kesempatan para peserta ikut serta dalam demo pembuatan eco enzyme secara langsung oleh Anita. (Listya/KIM*)