Kalimulya, Depok (28/5). Dalam rangka memperkuat sinergi dan regenerasi pengurus muda, kegiatan Camper Fun PDKT 1.0 sukses digelar di Gedung Kutubusittah, Kalimulya, Depok, pada Minggu (25/5). Kegiatan ini diikuti oleh jajaran kepengurusan muda-mudi dari tiga wilayah, yaitu DPD LDII Kota Depok, LDII Pasar Rebo, dan PC LDII Cimanggis.
Dengan mengangkat tema Bagaimana Menjadi Pengurus yang Ideal, kegiatan ini tidak hanya menyuguhkan materi teori, tetapi juga mengedepankan pendekatan interaktif dan fun learning. Para peserta terlibat dalam berbagai simulasi, diskusi, dan dinamika kelompok yang difasilitasi oleh tim profesional dari HSR Development.
Wakil Ketua DPD LDII Kota Depok, Budi Subandriyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk tim pengurus organisasi yang solid dan berkesinambungan.“Latar belakang kegiatan ini agar para peserta bisa terjalin koordinasi, komunikasi, kolaborasi sehingga didapatkan kepengurusan organisasi yang ideal dan terus berkembang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menekankan pentingnya regenerasi dan kesinambungan dalam struktur organisasi kepemudaan. “Generasi muda ini terus bergerak, mereka akan menikah dan kepengurusan akan beregenerasi, sehingga dalam prosesnya bisa ada konsistensi, keberlanjutan dari kepengurusan ini,” tambahnya.
Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut. “Semoga kegiatan ini tidak hanya sampai di sini, namun juga sampai pada sesi-sesi selanjutnya,” ungkapnya.

Salah satu pemateri, Hj. Reni Nurlela, praktisi dan akademisi sekaligus Direktur HRS Development, memaparkan pentingnya pemahaman struktur dan kerja tim yang kolektif. “Membangun tim adalah potensi yang harus dikembangkan dari dalam komunitas. Yang pertama yang perlu dipahamkan mereka adalah kolektif kolegial. Bagaimana urutan struktural dalam job description dari atas ke bawah seperti ketua, wakil, kepala, dan anggota. Dengan berjalannya kolektif kolegial, maka kepengurusan akan berjalan kondusif,” jelasnya.
Reni juga menyinggung soal kesiapan pernikahan sebagai bagian dari bekal generasi muda dalam memimpin.“Terkait kesiapan pernikahan bagi para pengurus, yang pertama adalah melibatkan Allah dalam memilih pasangan bagaimana memilih dalam proses yang baik, yaitu kesiapan mental dan biologis,” terangnya.
Ia juga memberikan pesan kepada peserta untuk mempersiapkan secara mental dan religius dalam proses kehidupannya. “Jangan takut menikah karena menikah muda itu mudah dan menikah itu juga mudah. Bukan soal kapan secepatnya kita nikah, tapi mana waktu yang tepat aku menikah. Bukan bermasalah lomba-lomba, tetapi juga membangun bagaimana satu generasi akan dibentuk. Oleh karena itu, libatkan Allah dalam prosesnya,” tutup Reni.

Pemateri lainnya, Coach Dr. (c) Deden Akbar Izzuddin, menekankan pentingnya membangun self character dalam kerja tim.“Tujuannya yang pertama adalah terkait keakraban, membangun kerja sama dan silaturahmi dari setiap peserta yang hadir, sehingga bisa saling mengenal karakter dan menjadi satu,” jelas Deden.



Ia juga memaparkan empat poin utama yang dikembangkan dalam pelatihan ini sehingga bisa mempererat hubungan mereka secara tim dan personal. “Dari kegiatan yang kita lakukan saat ini, ada empat poin untuk membangun self character mereka. Yang pertama: kreatif, untuk membangun kreativitasnya. Kedua: critical thinking, ketiga terkait komunikasi, dan keempat adalah kolaborasi,” ujarnya.
Kegiatan Camper Fun PDKT 1.0 menjadi ruang aktualisasi sekaligus latihan kepemimpinan bagi para pengurus muda, tidak hanya sebagai bentuk pembekalan organisasi, tetapi juga sebagai pijakan membangun generasi yang siap secara mental, spiritual, dan sosial.