• Home
  • Sejarah, Visi, Misi
  • Rubrik
    • Warta Depok
    • Organisasi
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Opini
  • Susunan Pengurus
  • Kontak
  • Pimpinan Cabang
    • PC CINERE
    • PC BEJI
    • PC CIMANGGIS
    • PC CILODONG
    • PC CIPAYUNG
    • PC LIMO
    • PC PANCORAN MAS
    • PC SUKMAJAYA
No Result
View All Result
  • Home
  • Sejarah, Visi, Misi
  • Rubrik
    • Warta Depok
    • Organisasi
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Opini
  • Susunan Pengurus
  • Kontak
  • Pimpinan Cabang
    • PC CINERE
    • PC BEJI
    • PC CIMANGGIS
    • PC CILODONG
    • PC CIPAYUNG
    • PC LIMO
    • PC PANCORAN MAS
    • PC SUKMAJAYA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Organisasi

DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

dpp_admin by dpp_admin
September 21, 2020
in Organisasi
0

Jakarta (10/3) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Ketua DPP LDII Abdullah Syam dan rombongan di Gedung Nusantara III DPR/MPR RI lantai 9 Selasa ini terkait topik disparitas kebangsaan dengan DPP LDII.

Dalam pertemuan itu Abdullah Syam memaparkan tentang beberapa kegiatan ormas LDII yang salah satunya pernah mengikuti Kongres Umat Islam Indonesia Ke-7 di Bangka-Belitung pada 26-29 Februari lalu. Yang mana dari Kongres tersebut membuat LDII bersinergi dengan ormas-ormas Islam lainnya melalui karya, kontribusi, dan komunikasi yang disebut metode 3K. Tentunya dengan tetap berpedoman dengan Pancasila dan UUD 1945.

Sejak Munas ke-7, LDII telah memakai slogan ‘Profesional Religius’ yang mana ingin menjadikan sumber daya manusia yang profesional sesuai bidang dalam bingkai moralitas religius yang kuat. Hal ini memerlukan kerjasama dan LDII menghindari dikotomi politik terkait istilah ini.

Lebih lanjut, Ketua-ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo dan Chriswanto Santoso secara bergantian menyampaikan aspirasi mengenai disparitas kebangsaan. Hal ini disampaikan karena dinilai belum ada jalur bagi ormas menyampaikan pendapat langsung ke pemerintah, selain melalui partai politik dan legislatif di pemerintahan.

Prasetyo mengatakan bahwa peran lembaga tertinggi negara sangat diperlukan. “Negara ini tidak punya lembaga tertinggi. Kami lihat di negara luar, ada lembaga tertinggi seperti Inggris ada ratu dan Thailand ada raja. Indonesia tidak ada lembaga tertinggi setidaknya perlu ada (lembaga tertinggi),” ujarnya.

Sementara Chriswanto Santoso menyampaikan mengenai keresahan keadaan bangsa yang terpecah. Hal ini karena lemahkan koordinasi antara pemeritah pusat dan pemerintah daerah pada UU Otonomi Daerah. Ia menceritakan bahwa konflik yang terjadi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten di wilayah Jawa timur membuat investor geram dengan kebijakan yang berbeda, terlebih lagi sejak era Pilpres. Ia mengusulkan agar sistem pemilu perlu ada evaluasi agar tidak lagi terpecah.

“Pada keadaan tersebut, yang LDII lakukan adalah pemberdayaan. Untuk itu beberapa forum diskusi atau Focus Group Discussion yang kami adakan dalam rangka mengurangi disparitas. LDII bicara solutif soal bangsa seperti contoh dari FGD yang membahas mobil listrik kemarin. Karenanya metode 3K yang disampaikan Ketua Umum menjadi penekanan. LDII juga rutin berkomunikasi dengan ormas lain,” jelas Chriswanto.

Menanggapi paparan topik disparitas tersebut, Bambang Soesatyo mengatakan, saat ini yang terpenting adalah bekerja untuk kemaslahatan umat. Masalah lembaga tertinggi di suatu negara, Bamsoet mengatakan jika sejak amandemen UUD 45, terjadi masalah silang pendapat sistem ketatanegaraan antar lembaga tinggi negara.

“MPR yang berhak mengubah UUD meski tak ada kewenangan memilih presiden. Secara de facto kewenangan kita tidak disebut lembaga tertinggi, tapi kita bisa mengambil inisiatif apa saja jika terjadi konflik antar lembaga,” menurutnya. Ia juga mengatakan jika saat ini demokrasi di Indonesia demokrasi perlu diperbaiki lagi agar keterwakilan semakin nyata.

“Indonesia sudah lama terjebak pada demokrasi angka, bukan demokrasi aspirasi. Jika dulu parlemen dari berbagai pihak, sekarang hanya DPD dan DPR saja. Bagaimana ini bisa mewakili minoritas? Kami mengusulkan dan memperjuangkan kembali agar ada suara dari utusan golongan yang mewakili MPR,” ujarnya.

Bamsoet juga mengatakan bahwa dunia menaruh harapan besar pada umat Islam yang mampu bersikap mengambil hikmah dalam perbedaan. Intoleransi dan diskriminasi tidak boleh dibiarkan terus-menerus karenanya ormas Islam penting bersuara lantang menyebarkan perdamaian. “Jangan sampai agama dijadikan alasan pertikaian,” katanya menutup pertemuan. (*/lines)

Previous Post

Pendidikan Politik Ormas

Next Post

Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

Next Post

Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terkini

  • Persinas ASAD Depok Dorong Pelestarian Seni Tradisi Lewat Pasanggiri Silat Oktober 13, 2025
  • Ketua LDII: Dorong Pancasila sebagai Ideologi Hidup bagi Generasi Muda Oktober 1, 2025
  • Pasanggiri Persinas ASAD Sukmajaya Depok: Ajang Memupuk Ukhuwah dan Semangat Olahraga September 23, 2025
  • Putaran Final Turnamen Mini Soccer PC LDII Sawangan Perkuat Persaudaraan Warga September 23, 2025
  • Lestarikan Budaya, LDII Sawangan Gelar Pasanggiri Persinas ASAD di Pusdiklat Senkom September 18, 2025

Komentar

  • Edwin P pada Putaran Final Turnamen Mini Soccer PC LDII Sawangan Perkuat Persaudaraan Warga
  • Sularjo pada Ratusan Warga LDII Antusias Meriahkan HUT Kemerdekaan RI melalui Depok Funbike 2025
  • Sularjo pada Ratusan Warga LDII Antusias Meriahkan HUT Kemerdekaan RI melalui Depok Funbike 2025
  • Fika pada Shanti Atlet Catur, Mengubah Stigma Negatif menjadi Prestasi yang Positif
  • Edwin Prihadi pada Wakapolsek Pancoran Mas Dukung Pembinaan Karakter Pemuda melalui CAI LDII Depok

Tag

8 Bidang Pengabdian LDII Ace Hasan Ardhito Bappenas BNN BNPT Chairul Baihaqi Chriswanto Santoso Covid 19 Dahnil Anzar Simanjuntak DPD LDII Gresik Halal Bihalal Hari Santri Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa LDII LDII Bandung LDII Depok LDII Jabar LDII Kaltara LDII Kediri LDII Tangsel Lemhannas LPOI Majelis Ulama Indonesia MPR RI MUI Bandung One Pesantren One Product Pengajian Akhir Tahun Ponpes Wali Barokah ppg ldii Prabowo Subianto Profesional Religius Rapat Kerja Said Aqil SAKO SPN Singgih Januratmoko singgih tri sulistiyono Supian Suri TNI UGM Wali Barokah Yudi Latif

Terkini

Persinas ASAD Depok Dorong Pelestarian Seni Tradisi Lewat Pasanggiri Silat

Oktober 13, 2025

Ketua LDII: Dorong Pancasila sebagai Ideologi Hidup bagi Generasi Muda

Oktober 1, 2025

Pasanggiri Persinas ASAD Sukmajaya Depok: Ajang Memupuk Ukhuwah dan Semangat Olahraga

September 23, 2025

Komentar Terbaru

  • Edwin P pada Putaran Final Turnamen Mini Soccer PC LDII Sawangan Perkuat Persaudaraan Warga
  • Sularjo pada Ratusan Warga LDII Antusias Meriahkan HUT Kemerdekaan RI melalui Depok Funbike 2025
  • Sularjo pada Ratusan Warga LDII Antusias Meriahkan HUT Kemerdekaan RI melalui Depok Funbike 2025
  • Fika pada Shanti Atlet Catur, Mengubah Stigma Negatif menjadi Prestasi yang Positif
  • Edwin Prihadi pada Wakapolsek Pancoran Mas Dukung Pembinaan Karakter Pemuda melalui CAI LDII Depok
LDII DEPOK

Website Resmi LDII Depok.
Hubungi kami untuk pertanyaan.

0857.1568.6600

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by LDII DEPOK.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sejarah, Visi, Misi
  • Rubrik
    • Warta Depok
    • Organisasi
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Opini
  • Susunan Pengurus
  • Kontak
  • Pimpinan Cabang
    • PC CINERE
    • PC BEJI
    • PC CIMANGGIS
    • PC CILODONG
    • PC CIPAYUNG
    • PC LIMO
    • PC PANCORAN MAS
    • PC SUKMAJAYA

© 2021 - Managed by LDII DEPOK.