Makassar, Sulsel (17/12). Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel, Dr Ir H Abri MP, memenuhi undangan Kodam XIV/Hasanuddin untuk menghadiri upacara dan syukuran Hari Juang TNI AD ke-78 di Lapangan Karebosi, Makassar, Jumat (15/12/2023).
Kegiatan di Kota Daeng ini spesial karena upacara dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Ketua DPW LDII Sulsel Dr Ir H Abri MP mengapresiasi Kodam XIV/Hasanuddin maupun pihak TNI AD yang telah mengundang LDII Sulsel mengikuti puncak peringatan Hari Juang TNI AD. Kegiatan ini bukan sebatas seremoni, melainkan momentum memperkuat sinergi maupun kolaborasi bersama TNI AD, yang telah banyak berjasa dalam menjaga keutuhan NKRI hingga detik ini.
Abri mendukung berbagai program kegiatan dari TNI yang selalu ingin dekat dengan rakyat. Setelah program ABRI Masuk Desa, kini ada program TNI Manunggal Masuk Desa maupun program lainnya yang membuat TNI dapat terus berinteraksi dengan rakyat. Hal positif itu diharapkan dapat terus dijaga pada masa mendatang.
“Kebersamaan TNI dan rakyat merupakan kekuatan dahsyat yang mampu menjaga keutuhan NKRI. TNI AD harus selalu hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat,” kata ABRI, seusai upacara Hari Juang TNI AD di Makassar.
Program TNI lainnya yang menjadi perhatian dan perlu didukung, Abri menyampaikan ialah menanam pohon. Selaras dengan tema Hari Juang TNI AD tahun ini yakni TNI Bersama Rakyat Bersatu dengan Alam untuk NKRI, aksi menanam pohon memiliki banyak manfaat. Paling utama, tentunya berkaitan dengan upaya menjaga bumi tetap lestari.
“Itu juga salah satu upaya mengisi kemerdekaan. Kemerdekaan bisa diisi dan dinikmati dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan potensi alam yang dimiliki,” tuturnya.
Lebih jauh, Abri mengungkapkan kehadiran TNI sangat diharapkan publik untuk mampu terus mempertahankan keutuhan NKRI. Termasuk melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan. Olehnya itu, ia berharap agar TNI senantiasa dapat terus berpihak kepada rakyat.
Ia pun mengapresiasi TNI yang selama ini mampu menjaga netralitas, dan hal tersebut harus dipegang teguh. Terlebih, menjelang pesta demokrasi pada tahun depan yakni Pilpres, Pileg dan Pilkada Serentak.
“TNI memegang teguh jati diri sebagai tentara nasional yang berpihak kepada kepentingan rakyat, terbebas dari kepentingan politik praktis. Ini telah kita saksikan bersama, betul-betul netralitas TNI harus dipedomani sehingga keutuhan NKRI terjaga.”
“Tentunya masyarakat menaruh harapan dan kepercayaan terhadap TNI untuk terus mempertahankan komitmen berdiri kokoh dalam menjaga kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,” sambung Abri.
Dalam sambutannya, Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, mengungkap kunci keberhasilan menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, yaitu kemanunggalan TNI dengan rakyat dan alam sekitar. Hal itu pun diangkat menjadi tema peringatan Hari Juang TNI AD.
Tema ini memiliki makna mendalam bahwa melalui penyatuan TNI AD dengan rakyat dan alam di sekitarnya, maka akan muncul potensi besar yang dapat berperan aktif untuk menghadapi segala ancaman dalam rangka menjaga kedaulatan negara.
“Tema Hari Juang TNI AD tahun ini, TNI AD Bersama Dengan Rakyat Bersatu Dengan Alam Untuk NKRI. Ini memang sesuai dengan konsep pertahanan kita, bahwa kita melakukan konsep pertahanan dengan perlawanan rakyat semesta. Jadi rakyat itu berkomunikasi baik dengan kita, sehingga kita (TNI AD) bisa berjuang bersama rakyat,” paparnya.
Terkait makna perjuangan, Kasad mengingatkan kembali akan peristiwa heroik pertempuran Ambarawa melawan penjajah di bawah pimpinan Jenderal Sudirman. Dimana meskipun dalam kondisi sakit, beliau pantang menyerah dan terus memimpin pasukan untuk memerangi penjajah.
“Pertempuran Ambarawa menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kegigihan dan keberanian Jenderal Sudirman menjadi inspirasi bagi kita semua,” tegasnya.
Poin penting yang disampaikan Kasad antara lain mengenai beragam tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi saat ini. Di antaranya perang asimetris, perubahan iklim, dan potensi konflik sosial. Untuk menghadapinya, perlu adanya peningkatan kemampuan dari prajurit TNI AD. Kasad juga menyinggung tentang peran aktif seluruh masyarakat dalam pelestarian alam. Sebab, menurut Kasad, pelestarian alam adalah tanggung jawab bersama, termasuk prajurit TNI AD. (KIM*)