Melawi, Kalbar (23/11). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Melawi mendorong para petani memakai pupuk hayati bakteri, selain menekan biaya produksi juga mampu tingkatkan hasil panen.
Hal ini dikatakan Ketua Bagian Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPD LDII Melawi, Taswadi menyikapi mahalnya harga pupuk.
“Saya mengajak agar petani lebih bijak disaat harga pupuk semakin mahal. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan juga tidak baik. Solusinya dapat memakai pupuk hayati,” ujarnya.
Dijelaskan, dirinya bersama belasan petani melakukan budidaya tanaman hortikultura yakni cabai dan tomat.
“Alhamdulillah dengan menggunakan pupuk hayati bakteri hasil panennya cukup tinggi serta tanaman lebih tahan lama,” tegas Taswadi.
Jenis bakteri yang digunakan tambah pria yang juga sebagai penyuluh swadaya ini diantaranya Rhizobium, Ozotobacter dan Bacillus SP.
“Dengan ilmu yang saya dapatkan, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Permata Mawang Raya saya arahkan menggunakan pupuk bakteri Rhizobium, Ozotobacter dan Bacillus SP. Hasilnya petani untung dengan biaya relatif murah,” tambah dia.
Setiap hari para petani mampu memetik hasil yang cukup besar dengan harga ditingkat petani Rp 35 ribu.
“Pola panen petani dilakukan setiap hari, di bedengan yang berbeda. Rata-rata setiap hari petani memetik 30 kg cabai, dengan harga jual saat ini di kisaran Rp 35 ribu, perkilo,” jelasnya. (KIM*)