Tabanan, Bali (21/04). Umat muslim di Kabupaten Tabanan, Bali, yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Safari Ramadan, Rabu (20/4). Nuansa toleransi sangat terasa dengan hadirnya tokoh Bali yang juga anggota DPD RI perwakilan Bali, Anak Agung Gde Agung.
Dalam acara bertajuk “Merawat Toleransi, Berbagi Bersama di Bulan Mulia” itu, Gde Agung mengapresiasi warga LDII Tabanan yang gigih menjaga toleransi antarumat beragama hingga akar rumput.
“Selain toleransi, kita juga harus memiliki rasa menyama braya atau rasa bersaudara dengan umat lain. Kalau sudah menjadi saudara, ketika ada masalah bisa diselesaikan dengan sejuk,” ujar Gde Agung.
Mantan Bupati Badung periode 2005 – 2015 itu juga menitipkan pesan kepada warga LDII agar terus menjaga empat pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Empat pilar tersebut merupakan perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Meski terdiri beragam suku, agama, dan ras, Indonesia tetap tegak karena kokohnya empat pilar kebangsaan.
Gde Agung mengaku salut dengan warga LDII Tabanan yang memiliki banyak kegiatan bernilai nasionalisme. Salah satunya membuat bendera sepanjang 17 meter saat Agustusan tahun lalu.
“Tetap merawat toleransi, rukun dengan umat lain, dan terus jaga empat pilar kebangsaan,” pesannya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Gde Agung menyerahkan bantuan paket sembako kepada kaum duafa, fakir miskin, dan anak yatim. Gde Agung juga menyerahkan alat pemotong rumput kepada pengurus LDII.
Alat pemotong rumput itu diberikan karena LDII Tabanan memiliki program LDII Mereresik. Setiap bulan pada Jumat terakhir, warga LDII Tabanan bersih-bersih atau kerja bakti membersihkan lingkungan.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Tabanan Maulana Sandijaya mengapresiasi kepedulian Gde Agung. Ia menegaskan acara yang digelar murni untuk memupuk rasa persaudaraan antarsesama.
Menurut Sandi, sembako yang diberikan tidak bisa dimaknai sebagai bantuan material saja, tapi lebih pada rasa peduli terhadap mereka yang membutuhkan.
“Puasa ini menjadi momentum yang kuat membantu yang lemah, yang besar membantu yang kecil. Terlebih ekonomi akibat pandemi belum pulih,” ujarnya.
Terkait empat pilar yang dipesankan Gde Agung, Sandi menegaskan warga LDII Tabanan menyambut baik. Dijelaskan, sejak 1983, warga LDII Tabanan ikut aktif bersama umat lain yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mencegah paham radikal dan intoleran.
Di internal LDII sendiri memiliki program dakwah sejuk, yakni dakwah tanpa menjatuhkan pihak lain, baik secara lisan maupun perbuatan. “Agustusan 2021 lalu, pemuda kami membeli kain merah putih sepanjang 17 meter dan menjahitnya. Bendera kami kibarkan di taman kota, ini sebagai wujud nyata kami menumbuhkan nasionalisme,” tuturnya.
Warga LDII juga menjaga kerukunan dengan berbagi daging kurban pada umat Hindu dan Kristen yang ada di Banjar Malkangin. Semua itu dilakukan secara konsisten.
“Selain menjadikan puasa sebagai alat untuk meningkatkan keimanan, juga mempertebal rasa persaudaraan antarsesama,” pungkasnya. (jay/KIM*)