Kediri, Jatim (18/4). Untuk merawat kebersamaan dan menjaga toleransi, PJ Wali Kota Kediri Zanariah bersama Forkompimda dan instansi samping di Kota Kediri melakukan Safari Idul Fitri 1445 H dengan mengunjungi beberapa ulama dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kota Kediri, Rabu siang (17/4).
Hadir pada kegiatan ini, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Andi Mirnawaty, Ketua Pengadilan Negeri Kediri Maulia Martwenty, Danbrigif 16 Wira Yudha Letkol Inf Taufik Ismail, Danyonif 521 Mayor Inf Rahadyan Surya Murdata, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kemenag Kota Kediri, para Asisten Sekretariat Daerah, dan Kepala OPD terkait, serta Lurah Burengan dan Banjaran.
“Selain Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, kami juga berkunjung ke beberapa ponpes. Alhamdulillah kegiatan silaturahim idul fitri 1445 H dan halal bi halal berjalan dengan lancar,” kata Zanariah,
Menurutnya, toleransi di Kota Kediri sudah sangat baik, tapi harus lebih ditingkatkan ke depannya. Diketahui bahwa Kota Kediri sempat berhasil mempertahankan kedudukannya menjadi 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia menurut SETARA Institute berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT) 2023.
“Sebelumnya di peringkat 5, kini Kota Kediri ada di peringkat 7 se-Indonesia. Walaupun peringkatnya turun, namun perolehan nilainya naik dari 5,850 menjadi 6,073. Semoga ke depan bisa terus naik, kami harapkan bantuan dan dukungan masyarakat serta doa para kyai agar Kota Kediri tetap aman, lancar, tidak ada konflik,” katanya.
Harapan Zanariah tentu sangat beralasan mengingat di bulan Nopember 2024 yang akan datang ada perhelatan demokrasi lagi, berupa PEMILUKADA (Pemilihan Umum Kepala Daerah) khususnya Pilgub dan Pilwali di Kota Kediri, Jawa Timur.
“Semoga Pemilukada yang akan datang berjalan aman, lancar, sukses, tidak ada rebut-ribut, Terpilihlah kepala daerah yang terbaik untuk Kota Kediri. Tolong teman-teman media juga ikut berperan membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi yang positif dan produktif, tidak lagi share informasi yang provokatif dan destruktif,” pungkas Zanariah.
Sementara itu Ketua Ponpes Wali Barokah Kota Kediri KH.Sunarto menuturkan, untuk merawat kebersamaan selama ini sudah terjalin baik, sehingga dengan kebersamaan itu maka terbangunlah saling pengertian antara satu dengan yang lain.
“Tugas-tugas khususnya kami yang berada di pondok pesantren ini bisa juga dipahami oleh instansi terkait sehingga dalam pelaksanaanya insya Alloh lebih lancar lagi,” kata KH.Sunarto.
Ia berharap, setelah sama-sama digembleng selama 1 bulan penuh di bulan ramadan, yang mengajarkan kesabaran dan banyak hal lain termasuk juga ungkapan-ungkapan rasa tidak senang dan lain sebagainya, mudah-mudahan ini nanti bisa berlanjut.
“Sehinga Kota Kediri yang cukup kondusif ini, dengan adanya kita umat muslim bisa beribadah di bulan ramadan, dapat mengerem / menahan diri untuk mengeluarkan kalimat-kalimat atau kata-kata yang dirasa menyinggung perasaan orang lain,” tambahnya.
Kerukunan dan kebersamaan itu hanya bisa dibangun, yang pertama adalah karena saling pengertian diantara kedua belah pihak. Kemudian yang tidak kalah penting juga dibiasakan untuk bertutur kata yang baik, saling menghargai dan saling mengormati satu dengan yang lain.
“Itulah hakikatnya dari toleransi yang selama dikembangkan di Kota Kediri,” tegas KH.Sunarto.
Dalam kesempatan tersebut KH.Sunarto memberikan 2 buku kepada PJ Wali Kota Kediri. Yang pertama yaitu laporan kegiatan pondok selama kurun waktu tahun 2023, khususnya menyangkut kegiatan sosial kemasyarakan. “Jadi peran-peran pondok di dalam bidang pendidikan pemberdayaan masyarakat, serta peran dakwah yang sudah rutin kita lakukan” lanjutnya.
Yang kedua adalah majalah Nuansa Persada terbitan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Indonesia (DPP LDII). Pihak pondok juga diminta ikut menyebarluaskan informasi tentang kegiatan dan keberadaan LDII.
“Sehingga selama ini yang oleh banyak pihak dikatakan kurang informasi dan kurang koordinasi, mudah-mudahan dengan memberikan informasi hubungan antar pihak yang terjalin selama ini bisa lebih kita tingkatkan,” tutup KH.Sunarto. (Mzda/KIM*)