Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) RI, bersilaturrahim ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Kamis (6/7). Foto: LINES.
Depok, Jawa Barat (8/7). Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak silaturrahmi ke kantor DPP LDII di Jakarta, pada Kamis (6/7). Dalam pertemuan tersebut, Kemenhan dan DPP LDII menjajaki kerja sama dalam bidang bela negara.
“Kami dari Kementerian Pertahanan tentu berkepentingan dengan peran-peran dakwah LDII, terutama dakwah kebangsaan. Bagaimana kemudian menanamkan ideologi Indonesia Pancasila agar semakin kuat melalui dakwah-dakwah yang dilakukan oleh LDII,” tuturnya.
Dalam pandangannya, Menhan ingin ada kerja sama yang lebih intens dengan LDII terkait dengan program- program bela negara. Dahnil senang kunjungannya bisa diterima secara positif oleh LDII. Ide-ide dan usulan kerja sama dengan LDII, akan ia sampaikan kepada Menhan Prabowo.
“LDII menjadi salah satu ormas Islam yang punya peran signifikan di Indonesia dalam menjaga harmonisasi nilai-nilai Islam dan keindonesiaan menjadi satu tarikan nafas. Peran dakwah tersebut sangat vital,” ucapnya.
Dalam pertemuan perdana itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso senang, karena LDII bisa membuka kerja sama lebih lanjut di bidang wawasan kebangsaan dan bela negara.
Menurutnya, pertahanan itu bukan hanya tanggung jawabnya formal Menteri Pertahanan, tetapi rakyat juga mempunyai peran yang vital dalam bela negara dan kebangsaan. “Bahkan yang paling basis, elemen pertahanan ada di rakyat dan kami mempunyai umat untuk kepentingan itu,” katanya.
KH Chriswanto Santoso menegaskan, komunikasi dengan Kementerian Pertahanan akan memberikan bekal yang bagus kepada umat. Sehingga umat akan menyadari perannya bukan hanya sebagai rakyat, tapi punya peran kontribusi untuk kepentingan pertahanan negara.
“Kita lahir di Indonesia, hidup di Indonesia, mati insya Allah juga di Indonesia. Maka mau tidak mau ya kita berkepentingan dengan eksistensi stabilitasnya Indonesia,” ujarnya.
KH Chriswanto menambahkan, LDII memiliki kapasitas namun sebagai ormas memiliki otoritas terbatas. Dengan adanya komunikasi dengan pemilik otoritas seperti Kementerian Pertahanan, akan memperkuat pengabdian LDII untuk bangsa dan merealisasikan kepentingan masyarakat.
“Karena bagi kami khoirunnas anfa’uhumlinnas, maksudnya pengabdian LDII harus bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Chriswanto.