Pontianak, Kalbar (25/12). Kepolisian Daerah (Polda)Kalbar melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan menggelar Bakti Kesehatan dan sosialisasi cegah stunting dan pemeriksaan kesehatan dengan menggandeng Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar.
Selain itu Biddokes Polda Kalbar sekaligus menyerahkan bantuan 30 paket pendidikan kepada anak dari keluarga dhuafa pada acara yang dirangkai dengan Kreasi Anak Sholeh di Pesantren Al Muqorrobun Pontianak, Sabtu 24 Desember 2022.
Kabid Dokkes Polda Kalbar Kombes Pol drg. Waloejo Noegroho menyampaikan, upaya penurunan stunting ini dilakukan sesuai dengan intruksi dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri) dalam rangka untuk menurunkan angka stunting.
“Pentingnya sosialisasi tentang penurunan stunting guna menjaga kondisi kesehatan anak agar bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Penurunan angka stunting, lanjut dia telah menjadi program pemerintah secara nasional, maka TNI/Polri berkewajiban menyukseskan. “Saat pandemi covid 19, TNI/Poli mampu membantu pemerintah, maka pada program ini, kami akan melakukan hal yang sama,” tambah Waloejo.
Pihaknya berterima kasih kepada LDII Kalbar yang telah menjalin kerjasama dengan institusi kepolisian dalam menyukseskan program pemerintah. “Kami berterima kasih kepada LDII, dan termasuk yang mengawali untuk kerjasama penyuluhan program pencegahan stunting,” kata dia.
Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto mengapresiasi dan berterima kasih kepada Polda Kalbar dalam hal ini Bidokkes yang kesekian kalinya telah berkolaborasi untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. “Jika sebelumnya ada acara sunatan massal, kali ini kami diedukasi tentang pencegahan stunting. Apalagi ini salah satu langkah dalam rangka menyiapkan regenerasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kedepannya tegasnya dirinya secara kelembagaan juga akan aktif melakukan penyuluhan dengan kerjasama dengan lembaga lain. “Pencegahan stunting sangatlaj penting dan sudah menjadi program pemerintah secara nasional, maka LDII akan membantu ikut melakukan sosialisasi secara luas hingga ke tingkat kelurahan untuk penanganan stunting, dengan menggandeng lembaga pemerintah atau swasta” tegas dia.
Sasaran yang hendak dilakukan penyuluhan terutama kelompok usia nikah dan pra nikah yang harus diedukasi tentang pentingnya pencegahan stunting. “Harapannya pada kelompok ini telah mengenal gejala, dan langkah-langkah penanganan, sehingga angka stunting bisa diturunkan,” imbuhnya.
Sementara itu, materi pada sosialisasi tentang penurunan stunting disampaikan oleh Dr Mizwar dari Dokkes Polda Kalbar.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka stunting. Di antaranya ialah pemberian ASI eksklusif, pemenuhan asupan gizi, perawatan kesehatan dan MCK serta air bersih.
Menurutnya, penurunan stunting dapat dilakukan sebelum bayi lahir.
Tidak hanya itu, sosialisasi penurunan stunting juga diberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu hamil
Kemudian, pemantauan & perkembangan anak di bawah 5 tahun kesehatan reproduksi. Serta pendampingan calon pasangan pengantin & calon pasangan usia subur.
Selain sosialisasi Biddokes juga memberikan layanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara gratis. (KIM*)