Depok, Jawa Barat (14/1) – Indonesia telah menduduki peringkat ke-17, berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir. Dalam artian, Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, dengan konsentrasi PM2,5 yang mencapai 34,3 μg per meter kubik.
Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menganjurkan, paparan PM2,5 dibatasi 10 mikrogram per meter kubik. Sedangkan PM 2,5 merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 2,5 µm (mikrometer).
Dari data tersebut, tak salah jika kontribusi seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama memperbaiki kualitas udara menjadi sebuah keharusan dan prioritas.
Hal ini sejalan dengan tujuan Hari Lingkungan Hidup Indonesia yang jatuh pada 10 Januari, untuk meningkatkan, dan mendorong kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga, serta melestarikan lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPD LDII Kota Depok Dr. Arianto Budi Santoso mengungkapkan LDII sangat serius dalam menjawab permasalahan lingkungan. “Karena lingkungan sebagai tempat tinggal dan anak turun kita tinggalTanpa lingkungan yang baik maka kualitas hidup kita semua pasti juga akan terganggu, termasuk dalam hal ibadah kita kepada Alloh SWT,” tutur Budi.
Pembiasaan sadar lingkungan di seluruh warga LDII menjadi titik awal dari semua usaha perbaikan dan menjaga lingkungan agar tetap lestari, dimulai dari rumah-rumah, sekolah-sekolah, majelis taklim, tempat ibadah, pondok pesantren hingga kantor-kantor LDII di seluruh nusantara.
Program-program LDII terkait dengan pelestarian lingkungan hidup bukan hanya dicanangkan di seluruh pelosok negeri, namun telah dijalankan. Bahkan, beberapa program dan kegiatan menjadi sebuah “pilot project” untuk dapat direplikasi dan disesuaikan dengan keunikan masing-masing wilayah dan daerahnya.
Budi melanjutkan, Di Depok sendiri, pengelolaan sampah melalui sistem bank sampah sudah diinisiasikan di beberapa PC dan PAC. Dimulai dari pilah sampah di rumah-rumah warga LDII bahkan hingga Sekolah dan Pondok Pesantren binaan LDII agar terwujud kondisi zero waste.
“Selain itu, untuk menggemakan semangat melestarikan lingkungan ke seluruh negeri, kami melaksanakan beberapa program bersih-bersih lingkungan yang juga melibatkan warga sekitar. Artinya menggemakan di sini adalah tidak hanya mengajak warga sekitar namun dilakukan serempak di seluruh Indonesia, antara lain bersih lingkungan, bersih tempat ibadah dan bersih sungai,” lanjutnya.
Menurutnya, kebersihan dalam lingkungan juga dapat menjadi titik balik menjaga kesehatan, sehingga berbagai mobilitas dapat berjalan lancar. “Hal ini kami lakukan semata-mata demi kenyamanan lingkungan bersama. Kami ingat kebersihan adalah bagian dari iman,” pungkas Budi.