Sumedang, Jawa Barat (18/9). Kemah Besar Nasional (Kembesnas) 2022 Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) yang digelar di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang telah usai digelar pada Jumat (16/9). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, bertujuan membangun generasi muda yang berakhlakul karimah, memiliki dasar agama yang kuat dan mandiri melalui kegiatan kepramukaan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengungkapkan dampak kemajuan teknologi digital memiliki dua sisi, “Kemajuan teknologi digital memiliki sisi positif dan negatif. Hal yang perlu kami lakukan adalah bagaimana memanfaatkan positifnya dan meminimalkan terjadinya dampak negatifnya,” ujarnya.
Chriswanto menyoroti berkurangnya kepekaan sosial yang dimiliki generasi muda di era digital. Hal ini menyebabkan menurunnya kemampuan bersosialisasi, “Sekarang dengan dunia digital, kebanyakan manusia tidak peduli dengan hubungan sosialnya, maka kita bangun hubungan sosial dengan teman-temannya lewat kegiatan berkemah,” ujarnya.
Untuk itu, di bawah naungan Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya (PKOSB) DPP LDII, Sako SPN berupaya mewujudkan generasi muda yang memiliki karakter profesional religius. Untuk itu, Chriswanto Santoso memandang kegiatan Pramuka dapat menjadi salah satu wahana LDII dalam menumbuhkan karakter tersebut.
“Sako SPN berada di bawah naungan LDII, programnya selaras dengan pembinaan generasi penerus LDII. Pramuka inilah, kami jadikan salah satu wahana dalam membentuk generasi penerus profesional religius,” jelasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, pembangunan karakter profesional religius yang digagas DPP LDII, selaras dengan Dasa Dharma Pramuka, “Memang di LDII sendiri, program prioritasnya itu pembentukan SDM yang profesional religius, dan ini ternyata sangat selaras dengan Dasa Dharma dan Tri Satya,” tambahnya.
Ia menekankan pembinaan karakter generasi penerus tersebut, penting untuk dilakukan secara intensif, berjenjang dan berkelanjutan, “Yang terpenting adalah pembinaannya. Maka di daerah-daerah supaya tetap melakukan pembinaan dengan intens kepada generasi penerus, baik melalui lembaga pendidikan formal, pondok pesantren, maupun pengajian-pengajian,” ujar Chriswanto.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kembesnas Sako SPN 2022, Isnan Lasti mengungkapkan perhelatan yang digelar sejak Rabu (14/9) tersebut, diikuti oleh peserta yang berasal dari 16 Provinsi, “Jumlah peserta, pendamping, dan pimpinan kontingen itu mencapai 1.000-an orang, lalu panitia berjumlah 150 orang,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini digelar sebagai ajang evaluasi penyelenggaraan Pramuka di penjuru daerah Indonesia dalam menyiapkan keterampilan siswa didik untuk belajar hidup bermasyarakat. Mereka ditekankan untuk mengamalkan 6 karakter tabiat luhur, yakni rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, serta mujhid-muzhid selama berkemah.
“Selama Kembesnas kami adakan nasehat agama, kerja bakti, evaluasi kecakapan 6 tabiat luhur dalam kegiatan berkemah, dan lomba-lomba menguji keterampilan,” pungkasnya. (Fitri/Lines)