Jakarta (28/10). Menjelang Rakernas 2023, DPP LDII berkunjung ke Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Kamis (26/10). Mayjen TNI Syafei mengatakan, Ormas Islam memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas negara. Karena hal itu menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa.
“Negara ini sangat membutuhkan peran serta seluruh komponen negara terutama ormas keagamaan dalam hal ini LDII, untuk ikut bersama-sama dalam rangka menyejahterakan rakyat dan memperkuat kedaulatan negara,” ungkapnya.
Terkait Pemilu 2024, Mantan Pangdam XIV/Hasanuddin itu menegaskan, TNI dan ormas keagamaan sudah saling berkolaborasi sejak dahulu, bukan hanya saat perhelatan Pemilu semata. “Ormas Islam dan TNI sejak dulu. Sejak namanya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sudah bekerja sama, jadi tidak hanya menjelang pemilu,” papar Mayjen TNI Syafei.
Dalam pertemuan itu, ia menyebut, kunjungan LDII ke Mabes TNI dalam rangka mempererat kerja sama yang selama ini telah terbangun. “Kami bersilaturahim dan bertukar pikiran dengan LDII dan merancang kerja sama ke depan,” ujar eks Kabinda Jawa Timur itu.
Dirinya berharap, pertemuan itu menghasilkan kerja sama yang konkrit dan saling menguntungkan kedua belah pihak. “Sebetulnya ini mempererat kerja sama antara ormas dan instrumen pertahanan negara. Kami berharap kerjasama ini bisa ditindaklanjuti nantinya, dengan kegiatan-kegiatan di lapangan. Bisa dikatakan simbiosis mutualisme yakni saling menguntungkan baik bagi TNI maupun LDII,” tutupnya.
Sependapat dengan Aster Panglima TNI, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, permasalahan bangsa menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Untuk itu, LDII terus menjalin komunikasi dan membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan seperti TNI.
“Komunikasi seperti ini memang menjadi suatu program dari LDII, karena pada hakikatnya tanggung jawab membangun negara ini menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa. Akan tetapi jika itu dilakukan secara terpisah-pisah, maka tidak akan maksimal,” ujarnya.
Maka, lanjut KH Chriswanto, komunikasi seperti ini diperlukan untuk membangun sinergi, “Supaya ini menjadi sebuah gerakan bersama dalam rangka menyamakan visi dan persepsi dengan tujuan menuju Indonesia sejahtera. Maka komunikasi seperti ini sangat perlu,” sambungnya.
Ia menegaskan, LDII dan TNI telah membangun kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam bidang bela negara dan wawasan kebangsaan. “Kami sudah bekerja sama terutama terkait dengan bela negara dan pendidikan wawasan kebangsaan serta berbagai macam. Bahkan kami pernah mengadakan program bedah rumah bersama TNI, kerja bakti bersama TNI,. Di masa pandemi kami bersama TNI, Polri dan Kementrian Kesehatan mengadakan vaksinasi covid 19 di berbagai daerah di Indonesia,” tegasnya.
Menurut KH Chriswanto, TNI memiliki otoritas untuk memfasilitasi itu, dan LDII mempunyai kapasitas SDM dan swadaya. “Nah, jika hal itu disinergikan tentu akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena negara ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan menjadi tanggung jawab TNI saja, dan ini harus kita sinergikan,” pungkas KH Chriswanto. (KIM*)